Perlu kita menyadari bahwa semua yang kejadian yang terjadi pada diri
seseorang karena adanya sebab akibat. Kita hidup yang tentram ada sebabnya dan
kita hidup tidak tenang juga ada sebabnya.Hutang termasuk salah satu penyebab
hati tidak tenang.Beberapa hal yang menyebabkan orang menumpuk hutang karena
kebiasaan yang tidak baik antara lain adalah :
1.
Pengeluaran lebih besar dari pemasukan (gaji)
Logika Anda berpikir, tidak mungkin
menghabiskan Rp 10 juta setiap bulannya jika gaji Anda hanya Rp 8 juta.
Menghabiskan uang lebih banyak itu sangat gampang hingga mungkin tidak Anda
sadari. Menarik dana dari tabungan, meminjam dari teman dan menggunakan kartu
kredit adalah cara-cara belanja lebih banyak daripada uang yang Anda miliki.
Anda bisa lolos dengan melakukan hal ini selama beberapa minggu atau bulan. Tapi cepat atau lambat, kebiasaan gali lubang Anda akan menenggelamkan Anda. Sebelum Anda sadar, saldo tabungan mengering, kartu kredit mencapai limit dan Anda tidak bisa meminjam uang kemana-mana lagi.
Awasi pengeluaran supaya selalu seimbang dengan penghasilan bulanan. Dengan begini, Anda hidup dengan kemampuan Anda, bukan menciptakan utang. Kurangi pengeluaran hingga di bawah penghasilan Anda dan gunakan sisanya untuk membayar utang Anda.
Anda bisa lolos dengan melakukan hal ini selama beberapa minggu atau bulan. Tapi cepat atau lambat, kebiasaan gali lubang Anda akan menenggelamkan Anda. Sebelum Anda sadar, saldo tabungan mengering, kartu kredit mencapai limit dan Anda tidak bisa meminjam uang kemana-mana lagi.
Awasi pengeluaran supaya selalu seimbang dengan penghasilan bulanan. Dengan begini, Anda hidup dengan kemampuan Anda, bukan menciptakan utang. Kurangi pengeluaran hingga di bawah penghasilan Anda dan gunakan sisanya untuk membayar utang Anda.
2.
Menghabiskan uang yang tidak Anda punya
Mengeluarkan uang lebih besar dari
gaji Anda bisa terjadi dengan menggunakan kartu kredit dan mengambil pinjaman.
Ketika Anda menggunakan instrumen-instrumen ini untuk membayar tagihan dan
melakukan pembelian, Anda menciptakan utang. Jika Anda tidak bisa membayar
utang tiap bulan, maka utang itu akan terus tumbuh.
Anda bisa mengatasi kebiasaan buruk ini dengan mengurangi pengeluaran dan bergantung sepenuhnya pada gaji Anda untuk membayar kebutuhan dan keinginan Anda.
Anda bisa mengatasi kebiasaan buruk ini dengan mengurangi pengeluaran dan bergantung sepenuhnya pada gaji Anda untuk membayar kebutuhan dan keinginan Anda.
3.
Menggunakan kartu kredit untuk keperluan sehari-sehari
Anda seharusnya menggunakan dana
tunai untuk membeli keperluan sehari-hari seperti belanja rumah tangga, gas,
pakaian dan hiburan. Pesona kartu kredit adalah kemampuannya untuk membayar di
lain waktu untuk barang yang Anda beli sekarang.
Jebakannya adalah kemungkinan Anda untuk membayar tagihan kartu kredit barang yang sudah Anda konsumsi itu kecil. Menggunakan kartu kredit dibanding tunai itu kebiasaan buruk, apalagi saat Anda tidak membayar penuh setiap bulan.
Beberapa kartu kredit punya program reward yang memungkinkan Anda mendapat cashback, miles atau poin dengan men-charge lebih pada kartu kredit Anda. Jika anda memilih untuk memaksimalkan pendapatan reward Anda dengan men-charge lebih, hanya charge apa yang akan Anda beli secara tunai dan lunasi segera pembelian itu.
Jebakannya adalah kemungkinan Anda untuk membayar tagihan kartu kredit barang yang sudah Anda konsumsi itu kecil. Menggunakan kartu kredit dibanding tunai itu kebiasaan buruk, apalagi saat Anda tidak membayar penuh setiap bulan.
Beberapa kartu kredit punya program reward yang memungkinkan Anda mendapat cashback, miles atau poin dengan men-charge lebih pada kartu kredit Anda. Jika anda memilih untuk memaksimalkan pendapatan reward Anda dengan men-charge lebih, hanya charge apa yang akan Anda beli secara tunai dan lunasi segera pembelian itu.
4.
Menggunakan kartu kredit padahal pegang uang tunai
Kebiasaan buruk lainnya adalah
memilih kredit daripada tunai padahal sebenarnya Anda punya tunai. Anda mungkin
ingin mendapatkan barang atau jasa tersebut tanpa harus membayarnya hari ini
juga. Lebih buruknya, jika Anda ternyata tidak kunjung ingin membayar pembelian
tersebut.
Untuk mengubah kebiasaan buruk ini, Anda harus rela membayar apa yang Anda inginkan dengan uang yang Anda hasilkan. Sadarilah jika Anda menunda pembayaran dengan menggunakan kredit, Anda akan berakhir dengan membayar lebih banyak jika Anda menghabiskan stok uang tunai yang dimiliki.
Untuk mengubah kebiasaan buruk ini, Anda harus rela membayar apa yang Anda inginkan dengan uang yang Anda hasilkan. Sadarilah jika Anda menunda pembayaran dengan menggunakan kredit, Anda akan berakhir dengan membayar lebih banyak jika Anda menghabiskan stok uang tunai yang dimiliki.
5. Pakai utang untuk bayar utang
Ketika Anda menggunakan kartu kredit
untuk membayar utang kartu lain dan meminta pinjaman untuk melunasi pinjaman
lain, berarti Anda tidak melunasi apa pun. Anda hanya memutar-mutar utang dan
menciptakan lebih banyak utang baru. Ada biaya transfer dan sebagian besar
pinjaman punya semacam DP atau fee. Jadi ketika Anda bayar utang pakai utang,
Anda akan semakin buruk saja dibanding awal-awal.
Menggunakan utang untuk bayar utang bisa menguntungkan jika Anda bisa transfer balance dari kartu kredit berbunga tinggi ke kartu yang bunganya lebih rendah. Tapi Anda harus hati-hati karena fee transfer balance tidak menghapus bunga tabungan dan bunga pasca masa promosi tidak lebih buruk dibanding bunga sebelumnya.
Transfer balance sekali atau dua kali untuk ambil untung dari suku bunga yang bagus itu berbeda dengan terus menerus transfer balance untuk menghindari pembayaran kartu kredit.
Menggunakan utang untuk bayar utang bisa menguntungkan jika Anda bisa transfer balance dari kartu kredit berbunga tinggi ke kartu yang bunganya lebih rendah. Tapi Anda harus hati-hati karena fee transfer balance tidak menghapus bunga tabungan dan bunga pasca masa promosi tidak lebih buruk dibanding bunga sebelumnya.
Transfer balance sekali atau dua kali untuk ambil untung dari suku bunga yang bagus itu berbeda dengan terus menerus transfer balance untuk menghindari pembayaran kartu kredit.
Semoga 5 hal itu bisa kita hindari.
Sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar